Mengungkap Misteri Gajah Mada

Gajah Mada ialah salah satu Patih, kemudian Mahapatih, Majapahit yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya.

Awal Karir
Asal usulnya misterius. Tak diketahui kapan dan di mana ia lahir. Ia memulai karirnya di Majapahit sebagai bekel. Karena berhasil menyelamatkan Prabu Jayanagara (1309-1328) dan mengatasi Pemberontakan Ra Kuti, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan pada 1319. Dua tahun kemudian ia diangkat sebagai Patih Kediri.

Pada tahun 1329, Patih Majapahit yakni Aryo Tadah (Mpu Krewes) ingin mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menunjuk Patih Gajah Mada dari Kediri sebagai penggantinya. Patih Gajah Mada sendiri tak langsung menyetujui. Ia ingin membuat jasa dahulu pada Majapahit dengan menaklukkan Keta dan Sadeng yang saat itu sedang melakukan pemberotakan terhadap Majapahit. Keta & Sadeng pun akhirnya takluk. Patih Gajah Mada diangkat sebagai patih di Majapahit (1334).

Sumpah Palapa
Pada waktu pengangkatannya ia mengucapkan Sumpah Palapa, yakni ia baru akan menikmati palapa atau rempah-rempah yang diartikan kenikmatan duniawi jika telah berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat di Pararaton berikut:

" Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada : Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa "

"Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada "Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa."

Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang hampir berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.

Di zaman Prabu Hayam Wuruk (1350-1389), Patih Gajah Mada mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.


Perang Bubat
Karir politiknya mulai merosot akibat Perang Bubat (1357). Dalam Kidung Sunda diceritakan bahwa hal ini bermula pada saat Prabu Hayam Wuruk hendak menikahiDyah Pitaloka putri Sunda sebagai permaisuri. Lamaran Prabu Hayam Wuruk diterima pihak Kerajaan Sunda dan rombongan besar Kerajaan Sunda datang ke Majapahit untuk melangsungkan pernikahan agung itu. Namun Patih Gajah Mada yang menginginkan Sunda takluk memaksa menginginkan Dyah Pitaloka sebagai persembahan pengakuan kekuasaan Majapahit. Akibat penolakan pihak kerajaan Sunda mengenai hal ini, terjadilah pertempuran yang tidak seimbang antara pasukan Majapahit dan rombongan Sunda di Bubat yang saat itu menjadi tempat penginapan rombongan Sunda. Dyah Pitaloka sendiri bunuh diri setelah ayahanda beserta seluruh rombongannya gugur dalam pertempuran.

Akibat peristiwa itu, Patih Gajah Mada dinonaktifkan dari jabatannya dan ia diberi pesanggrahan “Madakaripura” di Tongas, Probolinggo. Namun pada 1359, Gajah Mada diangkat kembali sebagai patih, hanya saja ia memerintah dari Madakaripura.

Pada 1364, Gajah Mada menghilang secara misterius dan tidak pernah muncul lagi.

Ada beberapa hipotesa tentang Gajah Mada di periode 1364 dan sesudahnya.

Yang pertama, diperkirakan Gajah Mada mengasingkan diri ke Lampung, dan akhirnya meninggal di Lampung. Saat ini ada pusara yang diyakini sebagai makam Gajah Mada di Lampung.

Yang kedua, ia bergabung dengan Adityawarman yang telah menjadi penguasa Kerajaan Pagaruyung, Kerajaan Dharmasraya, Jambi, dan Palembang. Pada saat tiba di Lampung, ia membuat pusara yang seolah olah adalah makamnya, supaya tidak dicari oleh Majapahit. Setelah itu ia melanjutkan perjalanannya ke utara dan bergabung dengan Adityawarman.

Yang ketiga, ia memimpin ekspedisi ke sebrang lautan hingga ke MADAGASKAR. Asal muasal pulau tersebut memiliki nama Madagaskar, diperkirakan ada hubungannya dengan Mahapatih Gajah Mada. Penduduk asli pulau itu, etnis Merina dan Betsileo, mirip dengan penduduk asli pulau jawa.

http://mysteriously-world.blogspot.com/2010/04/gajah-mada.html



Siapa yang tidak tahu nama tokoh ini, semua orang Indonesia tahu nama besar Gajah Mada sang Mahapatih Majapahit, orang pertama yang mempersatukan Nusantara. Tapi sampai saat ini, setelah 7 abad sejak kebesaran namanya berkibar di seantero negeri, tidak ada satu pun orang yang dapat mengungkap misteri asal-usulnya bahkan tentang akhir hidupnya. Bukan saja tentang asal-usul dan kematiannya, tentang strategi politik menuju posisi puncak di Majapahit serta strategi perangnya menguasai Nusantara juga masih menyimpan banyak misteri yang tak terjawab hingga kini.

Tidak ada satu sumber pun yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui asal Gajah Mada dan siapa orang tuanya. Para sejarawan bersilang pendapat tentang asal usulnya. Ada yang menyebut Gajah Mada berasal dari Sumatera, tepatnya dari Minangkabau dengan asumsi bahwa kata Mada itu di Minangkabau berarti bandel, sementara di Jawa tidak ada kata Mada dalam kosa kata bahasanya. Selain itu gelar Gajah juga diambil dari asal nama binatang yang berada di pulau andalas itu. Asumsi ini diperkuat dengan kedekatan hubungan antara Gajah Mada dan Adityawarman (pendiri kerajaan Pagaruyung), seorang pangeran Majapahit berdarah Sumatera, kemungkinan Adityawarman lah yang membawa Gajah Mada ke Majapahit. Namun sebagian lainnya menyebut Gajah Mada berasal dari Bali. Masyarakat Bali mempercayai cerita turun temurun yang menyebut bahwa ibu sang patih ini berasal dari Bali. Ada juga yang memperkirakan Gajah Mada berasal dari suku Dayak Krio di Kalimantan Barat, merujuk dari kisah nenek moyang suku Krio tentang seorang Panglima besar dayak bernama Panglima Jaga Mada yang diutus ke Jawa Dwipa untuk menguasai tanah Jawa. Kemudian ada juga yang menyebut bahwa Gajah Mada itu berasal dari Mongol. Diperkirakan dia adalah salah satu pimpinan pasukan Mongol yang tertinggal. Ketika itu Raden Wijaya (pendiri Majapahit) mengalahkan pasukannya yang berniat menyerang Raja Kertanegara karena telah melecehkan Mongol dengan memotong telingan Meng Khi (utusan Mongol).

Misteri yang luar biasa adalah tidak diketahuinya secara pasti bagaimana rupa Gajah Mada sampai saat ini. Penemuan terakota pipi tembeb di Trowulan yang disebut-sebut sebagai perwujudan wajah Gajah Mada sampai saat ini juga belum terbukti. Rupa Gajah Mada yang kita kenal sekarang ini juga menjadi polemik dan kontroversi karena sebagian orang menyebut bahwa penggambaran rupa Gajah Mada itu hanya rekaan Moh.Yamin pengarang buku “Gajah Mada Pahlawan Nusantara”. Lihat saja wajah Gajah Mada dan bandingkan dengan wajah Moh.Yamin, sangat mirip. Jadi kemungkinan besar rupa itu hanya rekaan Moh.Yamin yang menjelmakan wajahnya sebagai Gajah Mada.

Kita mengetahui awal kisah kariernya menuju posisi Mahapati berawal sebagai prajurit pengawal raja (bhayangkara). Dikisahkan Gajah Mada hanya seorang bekel bhayangkara pada masa pemerintahan Raja Jayanegara. Kemudian terjadi pemberontakan para Dharmaputra pimpinan Ra Kuti yang berhasil menguasai kerajaan. Gajah Mada berhasil menyelamatkan sang Raja dari para pemberontak. Bahkan kemudian Gajah Mada berhasil merebut kembali kerajaan, membunuh Ra Kuti dan mengembalikan tahta ke tangan Jayanegara. Ini juga menjadi misteri, bagaimana cara seorang bekel bhayangkara mampu memukul kembali para pemberontak yang sedemikian kuat hingga bisa menguasai kerajaan. Setelah berhasil mendudukan kembali Jayanegara sebagai Raja, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi patih di Daha dengan Raja Dyah Gitarja (adik tiri Jayanegara).

Kematian Jayanegara yang dibunuh oleh Ra Tanca juga menjadi misteri tentang Gajah Mada. Dengan matinya Jayanegara, Dyah Gitarja kemudian naik menjadi Raja bergelar Tribhuana Tunggadewi. Ini menimbulkan desas-desus bahwa pembunuhan Jayanegara memang telah direncanakan Gajah Mada sebelumnya dengan memakai tangan Ra Tanca, mengingat Gajah Mada lebih dekat dengan Dyah Gitarja ketika di Daha dan kematian Jayanegara menguntungkan bagi Gitarja. Selain itu, ketika Ra Tanca membunuh Jayanegara, tabib itu langsung dibunuh oleh Gajah Mada tanpa dihadapkan ke muka sidang pengadilan. Setelah Gitarja menjadi Raja, kemudian Mahapatih Arya Tadah memberikan jabatannya kepada Gajah Mada. Konspirasi ini dirasa mirip dengan konspirasi peralihan kekuasaan di zaman Indonesia modern (baca: konspirasi tahun 65).

Masa pemerintahan Hayam Wuruk menjadi masa-masa keemasaan Majapahit dibawah pemerintahan Gajah Mada. Posisi Gajah Mada sebagai Mahapatih, jabatan tertinggi setelah Raja secara otomatis memberinya kekuasaan yang sangat luas mengingat Raja hanya sebagai lambang negara sementara Mahapatihlah yang memegang pucuk pemerintahan dan militer. Ketika itu Majapahit telah menguasai Nusantara, dari Semenanjung Malaya, Tumasik (Singapura), Swarnadwipa, Sambas, Brunei, Bali, Lombok hingga Siam. Untuk menguasai negeri-negeri maritim ini Gajah Mada membangun armada perang yang luar biasa kuat dibawah pimpinan Laksamana Nala. Tapi sampai saat ini bagaimana kebesaran armada dan bagaimana strategi perang sang Mahapatih tidak kita ketahui detail sebagaimana strategi perang Sun Tzu yang kesohor itu. Mungkin jika kita mengetahui tentang strategi perang Gajah Mada, pastilah tidak kalah hebatnya dari Art of War nya Sun Tzu itu.

Sebagai kepala pemerintahan, keberhasilan Gajah Mada membangun lay out ibukota Majapahit yang nyaris sempurna, benteng-benteng hingga kanal-kanal air membuat kita berpikir keras bagaimana dan dari mana ia memperoleh ilmu pengetahuan itu. Bahkan minggu lalu, Kompas edisi cetak membahas tentang kecanggihan sistem pengairan Majapahit. Sistem pengairan ini bahkan bisa menjadi acuan bagi pemerintah DKI sebagai salah satu solusi mengatasi banjir saat ini. Peradaban yang luar biasa maju di zamannya. Lantas pertanyaannya, dari mana dia mendapat pengetahuan tentang itu, kembali ini sebuah misteri.

Selanjutnya adalah misteri tentang perang Bubat. Kemungkinan cerita tentang perang yang mencoreng nama Gajah Mada ini hanya cerita karangan Belanda yang ingin memecah belah. Sebab hanya bersumber dari Syair Kidung Sundayana, sementara sumber dari prasasti atau Negarakertagama sendiri tidak menceritakan hal ini. Belanda melakukan ini sebab ingin memecah belah kekuatan Raden Patah (keturunan Majapahit dari Brawijaya) yang bergabung dengan kerajaan Sunda melawan Belanda. Ini juga salah satu misteri Gajah Mada yang tak terungkap.

Akhir hidup Gajah Mada juga tidak jelas. Gajah Mada tidak diketahui mempunyai istri dan keturunan. Tidak diketahui juga bagaimana dia mangkat, dimana dikebumikan dan dimana ia menghabiskan sisa hidupnya setelah tidak menjadi Mahapatih. Tidak ada satu pun candi yang didirikan untuk mengenang dirinya. Meski banyak prediksi dan perkiraan tentang makam Gajah Mada, petilasan dan lain sebagainya, tapi ini belum juga bisa dibuktikan secara ilmiah.

Tokoh besar ini menjadi salah satu misteri besar bangsa ini.

24 Mei 10

http://sejarah.kompasiana.com/2010/05/24/misteri-gajah-mada/

35 komentar:

Unknown mengatakan...

Fakta Terbaru Gajah Mada

Sampai sekarang saya sendiri belum bisa mengambil kesimpulan tentang asal usul Gajah Mada yang memang masih misteri.Namun begitu ada beberapa fakta yang perlu digarisbawahi.

Fokus kepada nama belakang dari Gajah Mada yaitu MADA. Berkaitan dengan kata ini, MADA dalam bahasa Minang adalah kebal. Disamping itu, bahwa dalam upacara ritual Pancamakarapuja, yaitu upacara memuja Bhairawa yang dilakukan oleh para penganut aliran Tantrayana yaitu cara yang dilakukan oleh umat Hindu/ Budha untuk dapat bersatu dengan dewa pada saat mereka masih hidup karena pada umumnya mereka bersatu atau bertemu dengan para dewa pada saat setelah meninggal sehingga mereka melakukan upacara jalan pintas. Yang mana Pancamakarapuja adalah upacara ritual dengan melakukan 5 hal yang dilarang dikenal dengan 5 MA:

MADA atau mabuk-mabukan

MAUDRA atau tarian melelahkan hingga jatuh pingsan

MAMSA atau makan daging mayat dan minum darah

MATSYA atau makan ikan gembung beracun

MAITHUNA atau bersetubuh secara berlebihan

Dari informasi di atas, arti kata MADA adalah mabuk-mabukan. Saya masih belum menemukan informasi apakah kata MADA ini berasal dari bahasa Kawi (Jawa Kuno), atau Sanksekerta. Namun begitu, katakanlah dari arti kata tersebut bisa digunakan sebagai tambahan informasi untuk mempersempit area pencarian, belum bisa dipastikan Gajah Mada berasal dari komunitas yang akrab dengan kata tersebut. Nama yang diambil dari bahasa lain tidak berarti orang itu merupakan orang dari bahasanya. Kemungkinan lain adalah nama Gajah Mada adalah nama julukan, bukan nama asli. Ada beberapa pendapat yang mengatakan nama kecil Gajah Mada adalah PIPIL, yang masa kecilnya dihabiskan di lereng Gunung Penangungan.

Anonim mengatakan...

GAJAH MADA TERNYATA ORANG DAYAK?

Soal nama Gajah Mada menurut masyarakat Dayak di Kalbar perlu diketahui bahwa Gajah Mada bukan orang Jawa, ia adalah asli orang Dayak yang berasal dari Kalimantan Barat, asal usul kampungnya yaitu di Kecamatan Toba (Tobag), Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat (saat ini).

Banyak masyarakat Dayak percaya bahwa Gajah Mada adalah orang Dayak, hal itu berkaitan dengan kisah tutur tinular masyarakat Dayak Tobag, Mali, Simpang dan Dayak Krio yang menyatakan Gajah Mada adalah orang Dayak. Ada sedikit perubahan nama dari Gajah Mada pada Dayak Krio menjadi Jaga Mada bukan Gajah Mada namun Dayak lainnya menyebutnya dengan Gajah Mada.

Sebutan itu sudah ada sejak lama dan Gajah Mada dianggap salah satu Demung Adat yang hilang. Ada kemungkinan ia diutus Raja-Raja di Kalimantan. Ia berasal dari sebuah kampung di wilayah Kecamatan Toba (saat ini). Hal itu dibuktikan dengan ritual memandikan perlengkapan peninggalan Gajah Mada setiap tahunnya. Gajah Mada dianggap menghilang dan tidak pernah kembali ke Kalimantan Barat.

Kisah yang memperkuat bahwa ia memang asli Dayak dan berasal dari Kalbar yaitu ia adalah seorang Demung Adat dibawah kekuasaan Raja-Raja di Kalimantan. Ia seorang Demung dari 10 kampung yang ada, namun setelah dia menghilang entah kemana, kampung tersebut kehilangan satu Demung Adatnya sehingga Demung Adat di wilayah itu tinggal 9 orang saja lagi.

Kisah ini sampai sekarang masih dituturkan oleh kelompok masyarakat Dayak ditempat asalnya Gajah Mada. Bukti-bukti tersebut sangat kuat dan bisa dibuktikan sebab Kerajaan tertua letaknya bukan di Jawa tetapi justeru di Kalimantan sehingga unsur Hindu lebih mempengaruhi setiap sikap dan tata cara hidup dan Hindu pun lebih dulu ada di Kalimantan bukan di Jawa. Alasan ini sangat masuk akal bahwa pengaruh Hindu di Jawa sangat dipengaruhi oleh kerajaan Kutai di Kalimantan dan kemungkinan Gajah Mada adalah orang kuat yang diutus kerajaan Kutai untuk menjajah nusantara termasuk Jawa.

Dalam kisah Patih Gumantar Dayak Kanayatn (Dayak Ahe) Kalimantan Barat bahwa Patih Gajah Mada adalah saudaranya Patih Gumantar, mereka ada 7 bersaudara. (Baca Buku, Mencermati Dayak Kanyatan)

Satu lagi soal nama Patih Gajah Mada bahwa gelar Patih itu sendiri hanya ada di Kalimantan khususnya Kalbar dan satu-satunya patih di Jawa adalah Gajah Mada itu sendiri, tidak ada patih lain dan itu membuktikan bahwa gelar “Patih” berasal dari silsilah kerajaan di Kalimantan bukan dari Jawa

Anonim mengatakan...

Dikampung saya ada sebuah Daerah yang Bernama (MAJAPAHIT).tempat di Kec:BATAUGA kaB:BUTON,Profinsi:SULAWESI TENGGARA..Dan di kampung itu juga Ada Kuburan yang di yakini oleh orang2 situ sebagai kuburan dari GAJA MADA.!! menrut cerita nenek2 kita dulu,pada saat meninggalkan daerah nya GAJAH MADA melarikan diri ke daratan BUTON,dengan pernah berpesan kepada orang yang ingin mencarinya “KALAU INGIN MENCARI KU CARILAH AKU DI ANTARA DUA BILAH BAMBU DIMANA DITENGAH TENGAH NYA TERDAPAT POHON MAJA(ada di buton)..
tQ,: masih perlu penelitian.!!

Anonim mengatakan...

Sesuai folklour dan bukti2 lapangan sangat diyakini bahwa Gajah Mada itu lahir di pulau Buton dan Moksa di pulau Wangi-Wangi. Di pulau Buton banyak dsusun/desa bernama Mada dilengkapi dengan pohon Mada di dalamnya. Setiap desa/dusun Mada tsb ada foklour menceritakan kisah Gajah Mada di lokasi itu. Sedangkan di pulau Wangi-Wangi ada batu di tepi laut bernama batu Mada. Tidak jauh dari batu Mada tersebut ada sebuah ex lokasi kampung tua dan di situ ada sebuah gua bernama Gua Orang Besar. Data pendukung di sekitar Gua ada pohon Mada tua dengan spesis lain dan tak jauh dari lokasi tersebut terdapat sebuah Keraton (ada Lingga dan Youni) dimana di dalam Keraton tsb bertebaran pohon srikaya dan buah delima layak seperti Keraton di pulau Jawa. Bapak Gajah Mada seorang sakti dari tanah Melayu sebagai pengawal pribadi SI MALUI bernama SI JAWANGKATI. Si Jawangkati kawin dengan anak raden Wijaya bernama Lailan Manggraini. Melahirkan 3 orang anak 2 laki2 dan 1 perempuan. Anak tertua bernama Gajah Mada (nama kemelayuan karena bapaknya orang Melayu) dan setelah erumur 15 tahun di bawah kembali ke Majapahit utk membantu kakeknya menumpas para penghianat kerajaan. Data otentiknya kami sedang adakan penelitian ilmiah…. sabar-sabar-sabar !!!!

Anonim mengatakan...

smoga ada penelitian mendalam ttg asal dan sepak terjang Gajah Mada,,,dan info2 dari -3anonim+jack-+blog tokoh misteri bisa ditindaklanjuti...oleh para arkeolog +sejarawan Indonesia, SEBELUM banyak bukti2 fisik(prasasti,dll) yg hilang dijual ke luar negri

Anonim mengatakan...

Dia seorang Agressor, punya sifat yang jahat dan raja tega

Anonim mengatakan...

Terlepas dari Jahat Tidaknya Gajah Mada, Gajah Mada merupakan tokoh besar dalam sejarah nusantara, bercita-cita tinggi "Menyatukan Nusantara" di pawah panji Imperium Majapahit... dia bisa menjadi tokoh Anagonis atau Protagonis tergantung sudut pandang "pengungka" sejarah, Apakah dia berasal dari Minang, Dayak, Buton, Bali mari kita teliti lebih lanjut secara ilmiah, yang jelas yg ingin saya tekankan bahwa "betul" dahulu terjadi Perang Bubat dan saya percaya, Buktinya : Banyak, Kidung Sunda (dari bali), paparaton, kawih xxx (dalam bahasa jawi) dll....ini bukan untuk memancing bahwa Sunda dan Jawa bermusuhan, malahan Fakta nya pendiri kerajaan Majapahit adalah satu keturunan dengan kerajaan Sunda Pakuan (Setelah kerajaan Tarumanagara yang sebelumnya bernama Salakanegara) dan masih satu dengan kerajaan Sriwijaya, malahan Tarumangara dan Kutaikertanagara ada hubungan kekerabatan (silsilahnya harus di teliti lebih lanjut). Jadi Bangsa ini dibangun oleh sejarah yang BEsar dan Komplek, tak sewajarnya ada hegomoni suku atau ras, Kita adalah setara, Sunda setara dengan Jawa, Dayak Setara dengan Bugis, Bali setara dengan Papua. mari kita gali khasanah budaya dan sejarah nusantara tanpa memandang suku/ras ini lebih dominan. kalau pun ada intrik politik di dalamnya itu karena haus/serakah akan duniawi/kekuasaan.

Anonim mengatakan...

ck...ck...ck..seru amat yah....

Anonim mengatakan...

yg jelas Gajah Mada itu mrupakan utusan Dewata yg Agung untuk Menyatukan Nusantara ini......

Anonim mengatakan...

Ditempatku ada warung bakso "Gajah Mungkur" mungkin awalnya gajah mada penjual bakso

Anonim mengatakan...

Dalam cerita dari mulut ke mulut sejak zaman datu-nini Dayak Ma'anyan, suku penghuni urutan ke 2 tertua di Provinsi Kalimantan Tengah bahwa dalam kisah " Nansarunai usak Jawa" Gajah Mada adalah asli Dayak Ma'anyan bersenjatakan PETAN (Sumpitan) dengan nama asli Jaya Mada! Sang Bhayangkara Keraton Majapahit itu digambarkan sebagai seorang bertubuh besar setengah raksasa. Bahkan saat Perang Nan Sarunai usak Jawa itu, dalam cerita rakyat Dayak Ma'anyan senjata Sumpit Jaya Mada berukuran sangat besar, sampai seorang bayi bernama Paning tidak sengaja tersedot masuk Sumpitan, hingga terbawa ke Majapahit!
versi saya pribadi wafat/menghilangnya nya Gajah Mada :
1. Gaib sebagaimana sering terjadi dengan para
pangkalima Dayak lainnya(Contoh Pangkalima
Burung dll).
2. Beda Politik dengan Raja baru pengganti
Hayam Wuruk, sehingga meninggalkan Majapahit
(mungkin menuju Madagaskar).
3. Korban Pembunuhan misterius, dilakukan
pesaing politik atau balas dendam
dari Nan Sarunai (yang pasti mengetahui
kelemahan dari kesaktian Gajah Mada)???

jupitter pandawa mengatakan...

Om Gajah Mada Pokoke is the best...

Anonim mengatakan...

wis mboh kono karep-karepmu , gajah mada mo asli sunda jawa ato kalimantan yg penting besuk diakhirat bs tanya Gusti Allah kejelasan critane pye.

bombenk cyber clinic mengatakan...

Ada kepercayaan masyarakat Donggo di Bima-NTB, bahwa Gajah Mada berasal ari Donggo, bahkan diceritakan ada jenazah berbadan besar yang sampa tahun 90an masih utuh tulang belulangnya, dan di "upacarai" oleh masy sekitar. Di masyarakat Donggo, lebih dikenal dengan sebutan Dia Malewa

Anonim mengatakan...

http://oase.kompas.com/read/2012/07/04/18564732/Peran.Gayatri.Gajah.Mada.dan.Islam.Atas.Kejayaan.Majapahit

Be Smart Be Positif mengatakan...

ada beberapa kisah yg menyatakan bawa Gajah Mada meninggal di area Madakaripura (dekat probolinggo)..tentu ini setelah Gajah Mada turun dari seluruh urusan politik pasca perang Bubat yg menewaskan Dyah Pitaloka....

aq udah join nah...join back ya ;)

Anonim mengatakan...

Dari namanya jelas itu nama julukan : Gajah Mada - Orang berbadan gede tukang mabuk.
Asal usul jelas yaitu salah seorang sisa pasukan tiongkok ( bangsa mongol / Tar tar ) makanya punya banyak keahlian dan strategi. Asal usul ini menjelaskan pula kenapa nama julukannya gajah mada dan kaitannya dengan bunyi sumpah tobat : bahwa aku gak mau minum minuman keras ( pala-pa / tuak ) sebelum menyatukan nusantara.
Tentang akhir hidupnya, yang masuk akal ya dibunuh oleh lawan politiknya. Gak mungkin orang top sekaliber beliau gak ada yang menyimpan catatannya kecuali memang sengaja diumpetin, untuk itu kita wajib tanya sama tuh Belanda Cs yang udah menjajah kita dan pasti menyimpan banyak catatan pendukung dari permasalah sejarah di bumi nusantara ini.
Semoga suatu saat nanti semuanya akan terbuka !!

Anonim mengatakan...

oalaaah...gt aj kok di ributin.wallahu'alam.

metall mengatakan...

dimohon kepada yang komen ga berkualitas dan sifatnya tidak menghargai usaha yg punya blog mnding ga usah komen..
TQ untuk yg pnya blog d tunggu informasi2 yg barunya.

Anonim mengatakan...

silahkan dibaca buku Gajah Mada karangan Langit Kresna Haryadi.... keren abies, ada 5 episode.

TETE MOMO mengatakan...

Pati gajah mada dan amukti palapa sangat melegenda.. tapi begitu misteri yang pada akhirnya semua daerah di nusantara ingin mengklaim dirinya sebagai tempat asal usulnya pati gajah mada. banyak sudah versi sejarah sesuai ego kedaerahan., baiknya para peneliti menerima input dari versi yang berbeda2 ini dengan melakukan penelitian. dan hal hal yg paling penting dalam melakukan penelitian adalah:
1.nama sumpah palapa
2. nama pati gajah mada
3. mencari sumber informasi dari nama2 kerajaan yang disebutkan dalam amukti palapa.
4.bukti bukti peninggalan situs yang berkaitan dengan majapahit.
5.bukti tertulis berupa surat dari daun lontar.

1. kita berawal dari nama PALAPA. palapa adalah sejenis buah rempah.. sebenarnya itu buah apa? mungkin saja nama buah tersebut bisa mengungkapkan asal usul pati gajah mada. contohnya kalo seandainya itu padi, maka gajah mada sangat identik dengan jawa. atau buah cengkih berarti identik dengan maluku.
2. nama pati gajah mada, kata pati mungkin adalah sebuah status, namun juga perlu di teliti daerah daerah yang memilki latar belakang nama yang sama dengan pati, kata pati dalam status marga2 masih sangat banyak terpelihara pd bbrp daerah di indonesia itu berarti msh sngt majapahit.
3. kemudian nama gajah sangat identik dengan sumatra, atau gajah dalam tafsiran adalah orang kuat...butuh penelitian yang lebih mendalam
4.nama mada yang mungkin bisa identik dengan nama desa madha, gunung mado di buton.. nama sungai mada dll.. coba di teliti
5. meneliti tuturan/hikayat2 kuno dari nama2 kerajaan yg terdapat dalam amukti palapa:
“Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring seram, tanjungpura, ring haru, pahang, dompo, ring bali, sunda, palembang, tumasik, samana isun amukti palapa”
1-gurun
2-seran
3-tanjungpura
4-haru
5-pahang
6-dompo
7-bali
8-sunda
9-palembang
10-tumasik

Dari 10 daerah ini akan disatukan dan telah disebutkan dalam amukti palapa, coba di cari hikayat hikayat tua atau lontar2 tua yang ada pada daerah tersebut.
ada tulisan tulisan lontar yang disimpan pada beberapa kerajaan yang disebutkan diatas.. agar dapat memecahkan misteri gajah mada dan sumpah palapa.
kebetulan saya berasal dari salah satu daerah yang disebutkan diatas, gurun & seran (Gorom & seram) dan masih menyimpan beberapa tulisan lontar yg berkaitan dengan majapahit, ini adalah peninggalan orang tua secara turun menurun yang di tulis dengan aksara cengkih. ada juga peninggalan peninggalan berupa kuburan kuburan batu berukir, piring dan guci2 tua asal majapahit dan china, pada sungai yang membelah ibukota kerajaan seran yang bernama "PALAPA" ada cerita hikayat tuturan lisan" namun kami tidak berani berspekulasi tentang asal usul gajah mada. semuanya harus butuh penelitian yang akurat. sehingga tidak tumbuh ego kedaeraan yang kemudian mengklaim gajahmada sebagai tempat asal usulnya. kami membutuhkan ahli membaca aksara cengkih untuk bisa mengartikan isi dari lontar tersebut... salam vualava...!!

Anonim mengatakan...

Buton mengenal ada jenis makanan yang dikenal dengan lapa-lapa, makanan ini disuguhkan takala masyarakat buton mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh yang Maha kuasa Allah SWT dengan istilah Polapa. Hal tersebut erat kaitannya dengan sumpah yang diucapkan Seorang Tokoh terbesar di Nusantara (Gajah Mada)bahwa ia tidak akan makan Palapa (polapa) sebelum menyatuhkan wilayah2 ke dalam wilayah Nusantara.Ketika wilayah Nusantara telah menyatu Gajah Mada kembali Ke Buton untuk melaksanakan Sumpahnya dengan memakan Palapa(lapa-lapa) karena ia mensyukuri telah menyatuhkan semua wilayah yang ia inginkan ke dalam wilayah nusantara.

Just_Anam mengatakan...

PALAPA itu bukan buah, bukan kiasan/istilah konotasi...
PALAPA adalah kata/bahasa dalam arti denotasi pada suatu suku di Indonesia

Anonim mengatakan...

Gajah mada itu sesungguhna mslim, demikian juga tentaranya yang bersama memperluas Majapahit di kala itu. Dan Gajah Mada dar Jawa Timur lah, tak jauh-jauh.
Jangan percayai betul pararaton yang ada sekarang, tetapi lacaklah yang ada di perpustakaan-perpustakaan Nederland dan England

Anonim mengatakan...

aq tahu satu hal yg sangat pasti dr smua ini
"gaja mada adlh seorang manusia indonesia bahkan sblum indonesia di akui, dy sudh mnjd manusia indonesia seutuhnya...
bhineka tunggal ika dan sumpah palapa tak jauh2 berbeda dr arti sbuah keutuhan dan persatuan kuat sbuah negara kita, indonesia. jd mari kita para penerus ttp mnjganya dan melindungix..

@nyoman-lisnawa.perjalanan hidup mengatakan...

mungkin sejarah beliau terbakar pada saat majapahit runtuh
raja2 bali sebelum gajah mada tundukan bali masih tersimpan rapi di bali, kenapa sejarah gajah mada tidak ada, ini hal yg mutahil
mudah2an kedepan kita sebagai bangsa indo, menemui kebenarannya

Anonim mengatakan...

Gajah Mada berasal dari Banten. Semua daerah ngaku" kayaknya.

Anonim mengatakan...

Gajah mada berasal dari Sumatera Utara tepatnya itu orang BATAK, katanya berasal dari GAJAH + MADA = Gajah itulah (kata tunjuk bagi orang yg ber tubuh besar dan tega) Ia menanggalkan marganya untuk kepentingan karir nya di Tanah Jawa. Mengapa?, Ini alasanya:

Postur Tubu
1. Muka lebar -> muara ke suku batak
2. Muka besudut-sudut -> muara ke suku batak
3. Hidung agak lebar -> mirip ke suku batak
4. Bibir agak tebal -> muara ke suku batak

Karakter
1. Tegas -> ke suku Batak
2. Tidak mau kalah -> ke suku batak
3. Pemikir -> ke suku Batak
4. Percaya diri -> ke suku Batak
4. Berani -> ke suku Batak

Anonim mengatakan...

Seperti.halnya nama julukan jaka tingkir yang artinya pemuda dari desa tingkir maka nama gajah mada mungkin saja orang kuat, besar seperti gajah yang berasal dari daerah yang namanya mada.dan jika di tilik nama sumpahnya yaitu " sumpah palapa",maka dapat diasumsikan begini, biasanya klo orang mau bersumpah itu pake bahasa yang familiar jadi buat apa dibawa bawa nama palapa kalau bukan orang tua atau leluhurnya sering menyebut2 nama palapa,jadi jika dilihat dan di telusuri kata palapa itu singkron dengan bahasa daerahnya orang buton yang berarti makan di daun lapa2 gitu hehee???

Anonim mengatakan...

Gajah mada nama aslinya Gaj Ahmada(Ahmadi)berasal dari Sumenep (Madura) beragama Islam!
Sumpahnya yang terkenal dengan "sumpah palapa" itu arti sebenarnya adalah beliau ingin berpuasa sampai cita-citanya tercapai yakni mempersatukan Nusantara.Kata"PALAPA"Sebenarnya Berasal dari bahasa Madura,yang berarti REMPAH REMPAH(Indonesia),jadi di Madura itu jika mau berbelanja resep masakan atau bumbu dapur jangan bilang mau beli rempah rempah,karena orang yang jualan bermayoritas buta huruf jadi gak ngerti rempah rempah itu apa,mereka bisa mngerti kalau si pembeli bilang mau beli"Palapa".
Gajah Mada pergi ke Majapahit tidak ada yang tau siapa yang mengajaknya,apakah beliau memang di ajak Arya Wiraraja dan Raden Wijaya beserta rombongannya atau sesudah meninggalnya Arya Wiraraja/R.Wijaya beliau pergi ke Majapahit?
Wallahua'lam,,,,,
Nb:Sebenarnya sebelum wali songo menyebarkan agama islam di P.Jawa,di pesisir Sumenep sudah ada yang memeluk agama islam,sama halnya dengan yang di pesisir gresik,bahwa jauh sebelum wali songo menyebarkan agama islam di p.Jawa,di gresik itu sudah ada yang memeluk agama islam,,

Anonim mengatakan...

tambahan kalo dari Suku Batak; Sewaktu Pasukan Majapahit hendak berperang deng Sriwijaya dan mundur ke Tanah Batak, bersahabat dan minta bantu sebab : Dahulu Raden Wijaya Pernah berguru dengan Seorang Datu Sakti "Si Lidah berbulu"; dari DAIRI, berdasarkan petunjuk sejarah Raden Wijaya maka : Tetetua Raja - raja Batak mengutus seorang panglima perang tertangguh yang bernama Gajah karena kemampuannya dan diayomi oleh seekor Gajah Purba. Utusan Majapahit bertanya : Siapakan nama panglima itu Tetetua? Kami utus si Gajah, bagaimana menurut Tetetua lainnya,(dalam bahasa Indonesia/melayu) kita utus si Gajah-ma da, kalimat ma - dah adalah kata sandang akhir kata suku batak untuk penegasan. Maka si utusan Majapahit mendengar namanya adalah si Gajah Mada. Percaya???

Daniel Lim mengatakan...

mantap bro

Anonim mengatakan...

Semua orang di NUSANTARA menyebut Gajah Mada dari daerahnya masing-masing, itulah Gajah Mada CEO agung dari Majapahit.

Unknown mengatakan...

Kalau menurut saya gajah mada dari jawa khususnya(majapahit).di tulis sumpah palapa.di sebutkan bahwa diperjalananya dia tidak menyebutkan nama pulau jawa dari 10 daerah yang mau dipersatukan oleh gajah mada.

Anonim mengatakan...

Gajah Mada bukan merupakan nama yang khas Jawa. Sangat jelas sekali dari namanya. Nama nama khas Jawa sangat jelas di telinga kita dan binatang bernama gajah pun tidak pernah terdapat di tanah Jawa. Julukan "Gajah" sangat jelas membuktikan bahwa tubuhnya pasti besar tinggi dan kuat. kemungkinan nama orang tersebut adalah "MADA". Namun nama Mada pun bukan merupakan nama khas Jawa melainkan nama khas luar Jawa. Jika itu nama khas Jawa maka sampai sekarang ada banyak orang Jawa menggunakan nama Mada, namun ternyata nama itu tidak populer di lingkungan orang Jawa sendiri yang lebih suka memakai nama sansekerta seperti "Iman Rejo, Siratmi, Sartono, Surinem, Ngatinem dll" itu membuktikan bahwa "GAJAH"MADA" bukanlah orang yang berasal dari Jawa dan bukan pula orang Jawa. Kemungkinan besar ia adalah hasil dari hubungan bilateral kedua kerajaan antara kerajaan Majapahit dan Kerajaan Nan Sarunai. Seseorang dapat saja menjadi musuh kerajaannya sendiri mana kala dia dijanjikan atau dijamin kehidupannya menjadi seorang yang amat terhormat sehingga bisa saja ia mengorbankan kerajaan dan penduduknya sendiri yakni Nan Sarunai yang diserang oleh Majapahit dengan kisah, "NAN SARUNAI USAK JAWA". Akibat dari itulah penduduk Nan Sarunai melarikan diri berpencar bahkan sampai ke Sabah dan Madagaskar. Oleh karena terus diserang, Majapahit terus memburu mereka hingga ke Madagaskar sehingga timbullah istilah sumpah Gajah Mada yang mengatakan "sebelum dapat mempersatukan nusantara hingga ke madagaskar sekali-kali aku tidak lagi makan buah pala ini". ya seperti itulah kira kira sumpah taik palatnya Gajah Mada.
Maka tidak heranlah kita ketika ada peneliti yang mengatakan bahwa bahasa orang Madagaskar sangat mirip dengan orang Dayak Maayan di Kalimantan Tengah di kawasan lembah Sungai Barito sebab memang mereka berasal dari situ dan lari karena diburu oleh Majapahit. Dari bahasa sangat mirip, makanan pokok sama, ritual adatnya sama dengan ritual adat upacara pengangkatan tulang orang yang sudah meninggal dan dibuat pesta adatnya, upacara itu di Madagaskar masih dijalankan hingga sekarang, nah di Jawa ada tidak upacara tersebut? Pasti tidak ada, berarti Madagaskar memang tanah Dayak ke 2 di dunia setelah Kalimantan. Jawa hanya bisa merebut dan menghancurkan sampai sekarang, itulah sifat Jawa dimana mana sama saja tamak, serakah, menguasai secara halus dan menusuk dari belakang. Dalam keluarga sendiri yang memiliki isteri dan suami orang Jawa selalu menjadi provokator dan pemecah keluarga. Sifat orang Jawa yang dikira baik, lembut dan sopan ternyata sama sekali tidak terbukti benar. Kebaikan, kelembutan dan kesopanannya ternyata paslu. Jadi apakah anda semua masih percaya bahwa orang Jawa itu baik? Saya sudah tidak percaya sebab dedengkotnya Hayam Wuruk sudah memulainya ribuan tahun silam dan turun hingga sekarang kepada garis keturunannya.

Posting Komentar

"Bagaimana Mengubah Modal Rp 350.000,- Menjadi Penghasilan Rutin Rp 75 Juta/Bulan dari Bisnis Sederhana di Internet?" info lengkap Klik disini!

E-book Download "Tehnik Arab-Sudan Untuk Memperbesar Penis + Menambah Ereksi KERAS & KUAT + ML Tahan Lama" klik disini untuk download atau klik webnya disini!

"Anda Dapat Bertambah Tinggi 2 cm s/d 10 cm Dalam Waktu 4 Bulan" Caranya? download ebooknya disini atau Klik disini!

Download Ebook "SOLUSI SOAL CINTA: BUATLAH WANITA JATUH CINTA KEPADA ANDA, Cara Memikat Wanita Idaman" klik disini untuk download atau klik webnya disini